DESAIN BUSANA KERJA DALAM PELAYANAN PUBLIK
Oleh : Akh. Muwafik Saleh
PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan komunikasi pelayanan public salah satu aspek penting yang memberikan pengaruh adalah aspek performance image, salah satunya adalah melalui busana yang dipergunakan. Sebagaimana dalam prinsip komunikasi dipahami bahwa setiap perilaku berpotensi komunikasi. Begitupula dengan busana yang dipergunakan dalam pelaksanaan pelayanan akan menentukan efektifitas pelayanan. Untuk itu kegiatan desain busana adalah langkah awal dalam membangunperformance image tersebut.
Sebagai langkah awal dari proses penciptaan suatu produk, kegiatan mendesain memiliki peranan yang penting karena desain akan menjadi pedoman dalam mewujudkan suatu karya hasil kreativitas. Proses pembuatan desain pada dasarnya merupakan kegiatan mengakses dan mengintegrasikan berbagai input/informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk dalam bentuk gambar dua dimensi, seperti halnya pada proses pembuatan desain busana.
Desain busana adalah kumpulan informasi visual tentang suatu busana yang akan dibuat, berkaitan dengan kesempatan penggunaan, siapa penggunanya, berbagai elemen penyusun yang dibutuhkan, teknik pembuatan, hingga pada persoalan pembiayaan hingga pada sistem pemasarannya. Pada jenis busana tertentu seperti pada busana kerja, aspek psikologis dan filosofis dari busana yang akan dibuatpun akan menjadi perhatian. Setiap busana yang akan dibuat sangat memerlukan penjabaran informasi yang akurat, karena pada jenis busana ini eksistensi, kredibilitas dan citra organisasi turut ditentukan.
PENGERTIAN BUSANA KERJA
Berdasarkan studi mengenai pakaian yang menunjukkan jenis pekerjaan, didapat satu kesimpulan bahwa tanda utama untuk mengenal seseorang dalam pekerjaan tertentu adalah simbol atau ciri busananya.
Encyclopedia of World Art memberikan satu definisi tentang pakaian dinas sebagai berikut :
“The division of labour characteristic of our own civilization and our
own concern for function and suitable dress for special costumes. Some
are styled with particular elegance in order to impress the public, as in
case of door man of great store.”
FUNGSI BUSANA KERJA
Secara garis besar busana kerja / pakaian dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Untuk mencapai suatu kesamaan dan untuk mengidentifikasi suatu golongan atau kelompok tertentu.
2. Memberikan suatu pandangan/identitas tertentu pada masyarakat tentang eksisitensi dari suatu organisasi.
3. Dapat menghadirkan stabilitas dan efisiensi.
4. Menghilangkan persaingan dalam cara berbusana antar sesama pegawai.
5. Mencegah cara berbusana yang berlebih-lebihan yang dapat menimbulkan suatu pengaruh yang tidak baik terhadap profesi dan citra organisasi.
PROSES PEMBUATAN DESAIN BUSANA KERJA
Proses perancangan Busana kerja/pakaian dinas merupakan satu kegiatan yang harus dijalani seorang desainer secara komprehensif, yang dimulai dengan menghimpun informasi berkaitan dengan :
1. Pengertian dan eksistensi busana kerja/pakaian dinas
2. visi dan missi perusahaan
3. corporate image
4. job description, serta
5. siklus aktivitas pekerjaannya.
Selanjutnya input-input tersebut dijabarkan dalam bentuk desain yang representatif dalam menunjang aktivitas kerja serta citra organisasi. Pakaian dinas berbeda dengan pakaian sehari-hari yang dapat menerapkan berbagai model dan elemen sesuai selera dan keinginan penggunanya, karena pakaian dinas lebih dekat hubungannya dengan fungsi dan tujuan penggunaan dari busana tersebut dalam kaitannya dengan sistem yang berlaku pada suatu instansi/lembaga/perusahaan.
LANGKAH DALAM MENDESAIN BUSANA KERJA PELAYANAN PUBLIK
Seragam atau busana petugas pelayaan, secara fungsional harus memiliki kaitan yang erat dengan tugas-tugas yang diemban, yaitu tugas-tugas yang dilakukan berkaitan dengan aspek mobilitas yang tinggi, memudahkan dalam proses pemberian pelayaan serta harus merefleksikan citra perusahaan. Dalam kaitannya dengan fungsi busana sebagai alat untuk menyampaikan diri atau pengungkapan diri seseorang, maka pada seragam petugas pelayanan, selain harus terlihat indah secara visual, juga harus dapat membantu dalam memberikan kesan yang baik terhadap pemakainya, terutama berkaitan dengan layanan prima yang diberikan.
Kondisi lain dari pakaian dinas/seragam adalah sebagai salah satu identitas perusahaan, yang diharapkan dapat memberikan kesan tertentu sesuai dengan visi dan missi perusahaan. Kesan yang ingin ditampilkan dari petugas organisasi pelayanan adalah mencerminkan kesan bersahabat, akrab, profesional dan dapat memberikan layanan prima pada para pelanggannya.
Maka desain model pakaian atau busana dinas petugas pelayanan harus dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang pelaksanaan mekanisme pekerjan petugas pelayanan, sehingga mobilitas kerjanya dapat berjalan dengan baik. Selain dari itu detail model yang dibuat harus harus dapat memberikan makna dan citra yang diharapkan dari penyelenggaraan pelayanan. Langkah dalam mendesain busana kerja yaitu :
1. Tahap pertama dari proses pembuatan desain busana kerja/pakaian dinas tersebut adalah dengan membuat sketsa desain (Design Sketching) . Design Sketching yaitu suatu desain yang digunakan untuk mengembangkan ide-ide yang ada dalam fikiran, dan dituangkan secara spontan pada media kertas dengan secepat mungkin. Konsep/detail model busana harus ditampilkan sejelas mungkin, namun detail anatomi tubuh yang tidak berpengaruh dalam mendukung penampilan gambar desain seperti tangan, kaki dan wajah, tidak perlu digambar.
Gambar : Contoh Sketsa Desain Model 1 Busana Kerja/Pakaian Dinas
Pramugara dan Pramugari Kereta Api
Gambar : Contoh Sketsa Desain Model 2 Busana Kerja/Pakaian Dinas Pramugara dan Pramugari Kereta Api
2. Proses selanjutnya dari rangkaian kegiatan pembuatan busana kerja / pakaian dinas petugas pelayanan adalah pembuatan Desain Presentasi (Presentation Drawing) yaitu suatu kegiatan mempresentasikan desain harus merupakan gabungan antara pengetahuan teknik yang meliputi sistematika desain, berbagai perhitungan dan analisis berkaitan deng an struktur, material, harga serta elemen estetika dengan teknik pemaparan dalam bentuk visualisasi gambar desain, yaitu melalui desain presentasi (presentation drawing) . Presentation Drawing adalah adalah desain model busana yang digambar selengkap dan sesempurna mungkin dengan mencantumkan berbagai aspek yang dapat mendukung performance desain secara keseluruhan. Penyajiannya dilengkapi dengan uraian tentang detail model, penggunaan bahan dasar dan bahan pelengkap, jenis busana dan informasi lain yang mendukung.
Langkah awal dari pembuatan Desain Presentasi busana kerja/pakaian dinas petugas pelayanan adalah dengan menghimpun informasi dari berbagai referensi berkaitan dengan :
• Penggunaan elemen tekstil dan elemen penunjang lainnya yang dapat mendukung tujuan pembuatan pakaian dinas petugas pelayanan sebagaimana telah dirumuskan terdahulu.
• Penerapan warna yang dapat mendukung penampilan fisik dan psikhis busana kerja/pakaian dinas petugas pelayanan secara keseluruhan.
• Teknik jahit yang sesuai dan menunjang penampilan busana kerja/ pakaian dinas tersebut secara keseluruhan
gambar :
Contoh Desain Presentasi Busana Kerja/Pakaian Dinas untuk Pramugara Kereta Api Model 1
gambar :
Contoh Desain Presentasi Busana Kerja/Pakaian Dinas untuk Pramugari Kereta Api Model 1
3. Tindak lanjut dari kegiatan presentasi desain adalah membuat perencanaan produksi dari busana-busana yang telah disepakati untuk diproduksi. Dalam mengantisipasi berbagai kegiatan pada proses produksi, maka diperlukan suatu media yang dapat memberikan berbagai kemudahan dalam menentukan kinerja produksi secara efektif, efisien dan ekonomis, yang salah satunya adalah Desain Produksi (Production Sketching). Production Sketching merupakan gambar desain busana yang digunakan sebagai pedoman dalam proses produksi pada sebuah industri busana. Pembuatan gambar ini diproyeksikan sebesar-besarnya untuk mengakomodasi sistem kerja industri yang kompleks dengan kapasitas/volume produksi yang besar, untuk menstandarisasi produk pada kisaran standar mutu tertentu sesuai dengan keinginan/pesanan konsumen. Gambar production sketching yang lengkap akan memuat semua detail model busana beserta keterangan-keterangan yang mendukung, sehingga mudah difahami oleh seluruh team produksi seperti bagian pola, sampel, potong, jahit, finishing, supervisor dan follow up (Merchandiser). Gambar Production sketching harus dilengkapi dengan production sheet/worksheet, yaitu lembar kerja yang menguraikan semua keterangan yang diperlukan dalam proses pembuatan produk busana. Pembuatan Desain Produksi (Production Sketching) busana kerja/pakaian dinas petugas pelayanan harus diakomodasi oleh pengetahuan, wawasan dan pemahaman desainer tentang :
• Teknik jahit dalam sistem produksi massal
• Konsep dan teknik pembuatan pola (pattern making)
• Sistem pembuatan sampel (sample making)
• Sistem instalasi jaringan kerja produksi massal
Gambar :
Contoh Desain Produksi Busana Kerja/Pakaian Dinas
Pramugara Kereta Api Model 1
Gambar Production Sketching
Gambar :
Contoh Desain Produksi Busana Kerja/Pakaian Dinas
Pramugari Kereta Api Model 1
Gambar Production Sketching
gambar :
Contoh Desain Produksi Busana Kerja/Pakaian Dinas
Pramugara Kereta Api Model 2
Gambar Production Sketching
Gambar :
Contoh Desain Produksi Busana Kerja/Pakaian Dinas
Pramugari Kereta Api Model 2
Gambar Production Sketching
Tidak dapat dipungkiri bahwa busana kerja merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan komunikasi pelayanan ublik. Busana menjadi media yang menjelaskan identitas suatu lembaga pelayanan termasuk bentuk apresiasi dalam memberikan pelayanan terhadap public dengan haapan public yang dilayani memberikan respond an mempersepsi secara positif para petugas sehingga pelayanan yang diberikan dapat berjalan dengan baik. Begitu pula busana akan mendorong terbangunnya citra lembaga pelayanan dimata public sebagai sebuah lembaga yang professional yang responsive dan dekat dengan public yang dilayananinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar