MEMBANGUN KEMBALI PERADABAN ISLAM
oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si
SEJARAH PERADABAN ISLAM :
Lebih kurang 14 abad kamu muslimin menguasai dunia dan meninggalkan jejak sejarah yang sangat berharga dan menjadi dasar pijak bagi pembangunan peradaban modern.
Dibidang keilmuan islam sejah abad 8 M telah melahirkan banyak ulama ilmuwan caliber dunia peletak sejarah keilmuwan modern. Semisal : Jabir Al Hayyan (bapak ilmu kimia, pendiri lanoratorium I, TH. 712 M), Al Khwarizmi (Matematiawan Ulung), Al Farghani & Ibnu Rusta (Astronom abad 8-10 M) dll.
BUKTI LAIN PERADABAN ISLAM :
1. Bagdad menjadi ibu
2. Di spanyol berdiri perpustakaan besar kordova (787M) pada masa kekhalifahann mu’awiyyah. Bahkan sekarang kita masih mengenal selat Giblartar. Yang diambil dari nama jabal thariq dengan pimpinannya pada saat masuk spanyol /
3. bahkan jauh sebelum peradaban modern melakukan sesuatu Islam telah melakukannya dan menjadi ispirasi bagi mereka seperti : pada TH. 694 M/ 73 H pada masa daulah Umayyah , khalifah Abdul malik bin Marwan, melakukan Penyatuan Mata Uang dunia Islam (Mata uang Emas Dinar dan mata uang perak dirham),& pada TH. 703M/84H), beliau menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa pemersatu dan bahasa resmi di seluruh wilayah Islam.
4. Hasil karya fenomenal monumental yang menjadi dasar dalam pengembangan keilmuan modern, misalkan temuan tokoh ilmuwan islam :
· Aljabar & trigonometri oleh : Abu Ja’far Muhammad bin Musa Alkhwarizmi. Sekaligus yang berjasa menemukan angka Nol. Sebagai peletak dasar perkembangan beragam keilmuan dan teknologi modern.
· Bidang Kedokteran : Eropa saat itu menyatakan penyakit disebabkan oleh roh jahat. Namun Ilmuwan muslim kala itu berdasarkan hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk kecil yang terlalu kecil utnuk dilihat dan pasien harus dirawat ditempat terpisah dari orang-orang sehat. (awal Rumah sakit pertama di dunia. TH. 877M di Mesir oleh Ahmad bin Thulun)
· Astronomi : bumi dan semua planet mengelilingi matahari (heleosentris)
· Model Tata kota (pusat kota) model yang dibuat oleh masa kerajaan Islam (utusan dari masa kekhilafahan Usmaniyah) : pusat pemerintahan, alun-alun (ruang publik), masjid, pasar.
Seakan peradaban islam hilang dari realitas dan tergantikan dengan model peradaban yang dikembangkan oleh barat. Bidang ekonomi : sistem riba kapitalistik, bidang politik : demokrasi liberalistik, sistem sosial liberal hedonistik, dsb.
1. Kaum muslim tidak percaya diri dengan nilai-nilai peradaban yang pernah dibangunnya atau mungkin karena ketidaktahuan mereka.
2. Kaum muslim lebih bangga dengan hasil peradaban budaya lain, karena wajah kaum islam lemah dan terlemahkan, buruk, miskin, bodoh dan dikesankan buruk (demonoligisasi) penyetanan islam.
3. Kaum muslim jauh dari ajaran islam. Islam mengajarkan iqra’ tapi kita lebih banyak berdiam diri.
ISLAM MAMPU MENJADI PERADABAN DUNIA BERMULA DARI SEMANGAT PENGUASAAN KEILMUAN & KARYA KEILMUAN.
· Dan dalam sejarahnya hal ini selalu bermula dari masjid melalui halqoh ulama, halqoh-halqoh keilmuan. Sehingga kemudian melahirkan semangat dan motivasi bagi para muridnya untuk mengembangkan keilmuan. Lalu lahirlah tokoh-tokoh besar. Ulama madzahib.
REALITASNYA SEKARANG : KAUM MUSLIM & NEGERI-NEGERI KAUM MUSLIM TIDAK LAGI MENJADI KIBLAT KEILMUAN BAHKAN LEBIH SUKA MENGKONSUMSI BUDAYA KEILMUWAN BARAT
1. Tujuan belajar ilmu & Semangat idealisme berfikir keilmuwan telah tergantikan dengan semangat berfikir & tujuan-tujuan praktis pragmatis. Seperti : tujuan belajar = untuk bekerja
2. Budaya menghasilkan karya keilmuwan tergantikan dengan budaya seni (banyak pertunjukan kegiatan seni-musik dibandingkan forum keilmuan : dialog, diskusi, halqoh, seminar dsb). Contoh : Mhs disaat menunggu dosen : “ cangkruan“, jarang ditemukan dosen membuat halqoh / forum diskusi dengan mhs di taman2, ruang-ruang terbuka sebagaimana yg dilakukan semasa kekhalifahan islam.
3. Ummat lebih cinta dunia daripada cinta ilmu dan akhirat.
1. Membangkitkan kembali spirit / semangat keilmuwan dikalangan ummat dan Membangun kembali pusat-pusat keilmuan (perguruan tinggi), dan menguatkan kembali dan meramaikan budaya keilmuan : halqoh, diskusi-diskusi keilmuan, secara formal & informal.
2. Menjadikan Al quran, Hadist sebagai sumber inspirasi dalam menkaji mendalami keilmuan.
3. Pemahaman / kajian keislaman haruslah lebih awal dikuasai dan terinternalisasi sebelum mengembangkan kajian keilmuan lainnya. Jika sebaliknya : maka islam hanya akan sebatas sebagai justifikasi belaka. Tidak sebagai dasar pengembangan keilmuan.
4. Menjadikan masjid sebagai pusat kajian keilmuan dan jangan menjadikan masjid sebagai tempat pengembangan kepentingan2 kelompok. (masjid kelompok)
5. Integrasi keilmuan, jangan memisahkan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Karena ilmu seharusnya dilingkupi oleh nilai-nilai agama. Ilmu dalam islam tidaklah bebas nilai. Sehingga ilmu dan hasil keilmuwan itu menjadi bercahaya, bermanfaat dan mampu mendekatkan pada Sang Pencipta.