Minggu, 14 November 2010

Khutbah Idul Adha 2010 M/1431 H


KHOTBAH IDUL ADHA 1431 H/ 2010 M
IDUL KURBAN DAN KEPEDULIAN SOSIAL DI TENGAH BENCANA
Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si
Allahu Akbar, Allahu Akbar …
Kumandang takbir kembali membahana di seluruh pelosok dunia, menyambut hari akbar bagi ummat Islam, sebuah hari yang sarat dengan makna dan nilai. Inilah hari raya kurban atau Idul Adha merupakan hari yang mulia bagi ummat Islam. Untuk semua kenikmatan ini, sangat wajar jika kita mengucapkan syukur sambil memuji Allah SWT, Sang Khaliq Penguasa Alam Semesta, Yang Maha Kuasa dan Perkasa.
Tidak lupa pula, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada panutan abadi,

Modul Training Pengembangan Potensi Diri

PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

Pengembangan Potensi Diri adalah upaya terus menerus (continous improvement) yang dilakukan oleh individu untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya untuk lebih memberikan nilai kemanfaatan baik secara pribadi maupun sosial kehidupan. upaya optimalisasi ini haruslah dilakukan secara sadar yang dimulai dengan pengenalan terhadap potensi yang ada pada dirinya, sikap kebiasaan, persepsi dan keyakinan untuk kemudian dilakukan pengembangan ke arah yang lebih positif dan berdaya guna.
anda mungkin tahu tentang sebuah teori puncak gunung es (Ice berg Theory) yang menjelaskan bahwa 12 persen potensi yang kita munculkan kepermukaan adalah po
tensi sadar yang selama ini kita tampilkan, namun terdapat 88 persen potensi yang belum sempat mungkin kita munculkan yang sesuangguhnya hal itu adalah potensi diri kita yang sejati yang berada di alam bawah sadar kita, disanalah bersemayam keyakinan, nilai-nilai, prinsip-prinsip dsb.


Apabila anda menginginkan mendapatkan modul materi training Pengembangan Potensi Diri, anda dapat men-download di sini : http://www.scribd.com/doc/42445698

Jumat, 05 November 2010

REALITA UMAT ISLAM

Artikel Islami
26 Juni 2008 - 08:39
REALITA UMAT ISLAM SEKARANG  
Oleh : Tim dakwatuna.com
Tidak dapat dipungkiri bahwa era sekarang adalah Era Amerika Serikat (al-Ashr al-Amriki). Seluruh dunia memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap AS, Israel dan sekutunya. AS dan Eropa yang beragama Nashrani dan Israel yang Yahudi sangat kuat mencengkeram dunia Islam. Bahkan sebagiannya dibawah kendali langsung mereka seperti Arab Saudi, Kuwait, Mesir, Irak dan lain-lain. Realitas yang buruk ini telah diprediksikan oleh Rasulullah saw. dalam haditsnya: Dari Said Al-Khudri, dari Nabi saw bersabda:" Kamu pasti akan mengikuti sunah perjalanan orang sebelummu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta hingga walaupun mereka masuk lubang biawak kamu akan mengikutinya". Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah saw apakah mereka Yahudi dan Nashrani". Rasul saw menjawab, "Siapa lagi!" (H.R. Bukhari dan Muslim)
Beginilah nasib dunia Islam di akhir jaman yang diprediksikan Rasulullah saw. Mereka akan mengikuti apa saja yang datang dari Yahudi dan Nashrani, kecuali sedikit diantara mereka yang sadar. Dan prediksi tersebut sekarang benar-benar sedang menimpa sebagian besar umat Islam dan dunia Islam.
Dari segi kehidupan sosial, sebagian besar umat Islam hampir sama dengan mereka. Hiburan yang disukai, mode pakaian yang dipakai, makanan yang dinikmati, film-film yang ditonton, bebasnya hubungan lawan jenis dan lain-lain. Pola hidup sosial Yahudi dan Nashrani melanda kehidupan umat Islam dengan dipandu media massa khususnya televisi.
Dalam kehidupan ekonomi, sistem bunga atau riba mendominasi persendian ekonomi dunia dimana dunia Islam secara terpaksa atau sukarela harus mengikutinya. Riba' yang sangat zhalim dan merusak telah begitu kuat mewarnai ekonomi dunia, termasuk dunia Islam. Lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti IMF, Bank Dunia, WTO dll mendikte semua laju perekonomian di dunia Islam. Akibatnya krisis ekonomi dan keuangan disebabkan hutang dan korupsi menimpa sebagian besar dunia Islam.
Begitu juga pengekoran umat Islam terhadap Yahudi dan Nashrani terjadi dalam kehidupan politik. Politik dibangun atas dasar nilai-nilai sekuler, mencampakkan agama dan moral dalam dunia politik, bahkan siapa yang membawa agama dalam politik dianggap mempolitisasi agama. Begitu buruknya kehidupan politik umat Islam, sampai departemen yang mestinya mencerminkan nilai-nilai Islam, yaitu departemen agama, menjadi departemen yang paling buruk dan sarang korupsi.
WAHN